Senin, 14 Agustus 2017

Nenek Berusia 73 Tahun yang Ditemukan Bersimbah Darah di Posko


Ellih (73) yang mengalami penganiayaan di Posko Ormas, Jalan Jelupang - Lengkong Raya, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Minggu (13/8/2017) meninggal dunia. Wanita lanjut usia itu tewas dalam kondisi mengenaskan. Ia mengalami luka tebasan senjata tajam. Telapak tangan kanannya terputus dan bersimbah darah.

"Korban sempat dalam perawatan dan akhirnya meninggal kemarin malam," ujar Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alexander kepada Warta Kota, Senin (14/8/2017).



Seperti diberitakan sebelumnya, Ellih ditemukan tergeletak di Posko Ormas dalam keadaan yang memprihatinkan. Korban pun langsung dievakuasi ke RSUD Tangerang. Wanita berusia 73 tahun ini merupakan tunawisma. Ia sering kali berada di Posko Ormas tersebut.

"Korban meninggal dunia karena kehabisan darah," ucapnya.

Ia menjelaskan semenjak insiden itu berlangsung hingga kini belum ada keluarga korban yang datang ke Rumah Sakit dan menghubungi pihak kepolisian. Petugas juga masih melakukan penyelidikan guna mencari pelaku yang tega melakukan aksi terhadap perempuan renta ini.

"Pelaku masih kami cari, saksi - saksi di lokasi juga sudah dimintai keterangan," kata Alexander.



Sabtu, 01 April 2017

Polisi Punya Bukti Pertemuan Permufakatan Makar



 Penyidik Polda Metro Jaya langsung menangkap dan menahan Sekjen Forum Ulama Indonesia (FUI), Muhammad Gatot Saptono atau Muhammad Al Khaththath dan empat orang lainnya karena cukup bukti adanya rencana atau permufakatan makar.

Bukti tersebut di antaranya saksi, surat atau dokumen dan petunjuk dari dua pertemuan yang dilakukan oleh Al Khaththath dan kawan-kawan. Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (1/4/2017).

Argo menjelaskan, dari hasil penelusuran penyidik, Al Khaththath dengan empat tersangka lainnya sempat menggelar pertemuan terpisah. Namun, tujuan dan arah pertemuan kedua pihak itu sama, yakni rencana menggantikan pemerintahan yang sah.

"Ini kan ada dua lokasi pertemuan dari lima orang ini. Ada di Kalibata dan di Menteng. Setelah kami padukan, kok tujuannya sama. Tujuan dan hasil rapatnya sama," ujar Argo.

"Yang intinya, ada rencana menduduki DPR secara paksa dan mengganti pemerintahan yang sah. Kemudian kembali ke UUD 45. Tentunya kalau mau melakukan yang itu, harus sesuai dengan SOP dan aturan yang ada," sambungnya.

Menurut Argo, ada beberapa barang bukti yang disita dari Al Khaththath. Di antaranya uang tunai Rp18,8 juta dari tas dan dompet, serta sejumlah spanduk, poster dan sebaran berisi tulisan berbau SARA atau seruan provokatif.

Rabu, 16 November 2016

Mabuk, pesepakbola Diego Michiels tanduk kepala manajer kelab malam

Mabuk, pesepakbola Diego Michiels tanduk kepala manajer kelab malam
Pe sepakbola Pusamania Borneo FC, Diego Michiels ditetapkan tersangka dugaan penganiayaan Hariyanto, seorang manajer tempat hiburan malam (THM) di Jalan Panglima Batur, Samarinda, Kalimantan Timur. Hariyanto mengalami luka robek di pelipis matanya.

Peristiwa itu, terjadi dini hari tadi, sekira pukul 02.30 WITA. Saat itu, Diego datang bersama dengan rekannya, Ibam, salah seorang manajer klub sepakbola di Samarinda. Saat asyik minum, Hariyanto datang menyapa dan mengobrol bersama Ibam.

"Jadi, Diego bilang ke korban (Hariyanto) bertanya kenapa? Dijawab Ibam, tenang tidak apa-apa. Korban lantas tersenyum melihat itu," kata Kasubbag Humas Polresta Samarinda, Iptu Hardi, saat dikonfirmasi merdeka.com sore ini.

Diduga tersinggung dan berada di bawah pengaruh alkohol, Diego lantas berdiri dan menanduk wajah korban, sehingga korban mengalami luka di bagian pelipis mata kanannya. Tidak terima dengan perbuatan mantan kekasih Nikita Willy itu, sang manajer THM itu pun langsung melapor ke Polresta Samarinda.

"Usai peristiwa, korban melapor. Beberapa saat setelah melapor, petugas lantas menjemput Diego di THM itu," ujar Hardi.

Saat diperiksa, Diego tidak menyangkal telah melakukan perbuatan itu kepada Hariyanto. Baik Hariyanto dan Diego, sama-sama menjalani pemeriksaan penyidik hingga sore ini. Diego masih diamankan di Polresta Samarinda.

"Dia (Diego Michiels) sudah berstatus tersangka. Terhadap korban juga dilakukan visum medis ya," ujar Hardi.

Ditanya lebih jauh terkait kabar Diego bakal ditahan kepolisian, Hardi tidak menampik. Menurut dia, penyidik Reskrim telah mengajukan surat penahanan Diego Michiels terkait kasus dugaan penganiayaan dengan sangkaan pasal 351 KUHP tentang tindak penganiayaan.

"Yang pasti sudah tersangka ya. Informasi terbaru dari Pak Kasat Reskrim (Kompol Sudarsono), penyidik mengajukan surat penahanan untuk ditandatangani Pak Kasat Reskrim," demikian Hardi.

Di Mapolresta Samarinda, sempat terjadi insiden kecil antar pewarta dari media lokal berjaringan nasional di Samarinda dan Diego Michiels. Dia menolak difoto oleh wartawan, saat menjalani pemeriksaan di Satuan Reskrim. Beruntung, insiden itu tidak berkepanjangan. 

Dulu, Diego juga pernah dipenjara akibat kasus penganiayaan di sebuah kelab malam di Jakarta.

Cerita Anies kampanye selalu bawa ponsel untuk mencatat


Ponsel menjadi satu-satunya benda yang selalu dibawa calon gubernur DKI Jakarta nomor satu Anies Baswedan. Anies selalu membawa-bawa ponselnya selama blusukan ke kampung-kampung.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengaku memang selalu membawa ponselnya. Diakui Anies bila dirinya sering menggunakan ponsel bukan ke mana saja. Namun ponsel tersebut bukan digunakan untuk berkomunikasi melainkan untuk melihat catatan.

"Kalau banyak orang pakai HP buat SMS dan Whatsapp kalau saya buat catatan," kata Anies di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (16/11).

Anies melanjutkan, di dalam ponselnya itu banyak catatan untuk hal-hal yang disampaikannya saat berkampanye. "Jadi banyak hal yang saya catat di sini. Misalnya seperti apa yang kita diskusikan tadi," ungkap Anies.

Pantauan merdeka.com, saat Anies menyampaikan orasinya ke warga, dia selalu melihat ponselnya. Anies terlihat melihat catatan di ponselnya sebelum menyampaikan orasi politik nya.

Tak hanya itu, Anies juga sesekali menggunakan ponsel pintarnya untuk foto bersama dengan warga. Biasanya dia akan mengunggah ke akun media sosialnya.

Berita Ahok ditetapkan tersangka jadi sorotan dunia


Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama. Berita penetapan tersebut ternyata menjadi perhatian media-media internasional, mulai dari China, Amerika Serikat, Inggris dan Australia.

Internasional Business Times menulis 'Gubernur Jakarta menghadapi tuduhan penghujatan karena diduga menghina Alquran'. Dalam tulisannya, media asal Inggris ini menyebut penetapan tersangka tak lepas dari demonstrasi besar di Jakarta.

"Ahok dilarang meninggalkan negara itu selama investigasi masih berlangsung," demikian laporan yang ditulis Internasional Business Times, Rabu (16/11).

Sementara, harian terkemuka AS, New York Times menulis 'Indonesia tetapkan Gubernur Jakarta tersangka penistaan agama'. Dalam laporannya, mereka menyebut Indonesia dalam kondisi kacau setelah Ahok ditetapkan sebagai tersangka.

"Pernyataan ini dilatarbelakangi protes jalanan berdarah yang terjadi pada bulan ini."

Sedangkan media Australia memberi judul 'Ahok jadi tersangka penistaan terhadap Alquran". Sama dengan media-media lainnya, media ini menghubungkan penetapan itu masih terkait dengan aksi demonstrasi besar-besaran di Jakarta pada 4 November lalu.

Mereka juga menyebut, Ahok bakal menghadapi masa hukuman 5 tahun penjara akibat tuduhan tersebut. Media ini juga menjelaskan bagaimana hukum Indonesia berjalan.

"Diketahui jika penetapan tersangka merupakan tahap formal dalam sistem hukum Indonesia yang berarti petugas telah memiliki bukti awal yang cukup untuk menetapkan status tersebut terhadap seseorang."

Tak ketinggalan, kasus yang dihadapi Ahok juga menjadi fokus pemberitaan media di China. Harian South China Morning Post memberi judul 'Polisi menetapkan Gubernur etnis China tersangka penistaan, memerintahkan dia tak tinggalkan negara itu."

"Kasus ini adalah tes besar bagi reputasi Indonesia yang bermayoritas Muslim untuk toleransi beragama."

Seorang Wanita Tewas karena Baku Tembak di Palestina


Bentrokan terjadi antara pasukan keamanan Palestina dengan para pria bersenjata di kota Nablus, Tepi Barat hari ini. Seorang wanita tewas dalam baku tembak itu.

Menurut paramedis seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (16/11/2016), korban tewas berumur 39 tersebut. Namun tidak disebutkan namanya.

Kota Nablus telah beberapa kali menjadi lokasi bentrokan serupa dalam beberapa bulan terakhir. Bentrokan tersebut terjadi saat aparat kepolisian Palestina melakukan penggerebekan untuk menyita senjata-senjata ilegal.

Sebelumnya pada Agustus lalu, empat warga Palestina, termasuk dua polisi tewas dalam bentrokan serupa.

Ketegangan juga makin meningkat di kamp pengungsi Balata, di dekat Nablus. Faktor politik dipandang sebagai pemicu ketegangan tersebut. Sejumlah pengamat mengatakan, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menganggap kamp tersebut sebagai basis dukungan bagi rival politiknya, Mohammed Dahlan, yang saat ini mengasingkan diri di Uni Emirat Arab.

Saat kunjungan ke Balata pada Senin, 14 November lalu, utusan perdamaian PBB untuk Timur Tengah, Nickolay Mladenov mengatakan, dirinya khawatir bahwa Balata bisa "meledak" jika bentrokan antar warga dan aparat keamanan Palestina tersebut meningkat. Balata merupakan kamp pengungsi terbesar di Tepi Barat. 

1 ABK Tewas karena Meledaknya Tanker di batam


Batam, Kapal tanker MT Sonecon di Pantai Batu Ampar Batam di Kepri meledak. Akibat ledakan tersebut, satu 1 ABK tewas dan 3 luka bakar. "Akibat ledakan tersebut, 1 ABK sampai terlempar 80 meter dan tewas di tempat," kata Komadan Koramil 01 Batam Timur, Kapten Inf Suherman


Suherman menjelaskan, ledakan di kapal tersebut terjadi sekitar pukul 13.45 WIB. Dia menjelaskan, ada 2 AKB lagi juga mengalami luka bakar.


"Dua AKB mengalami luka bakar cukup serius dan kritis. Satu lagi luka bakar ringan," kata Suherman.

Informasi yang dihimpun, kata Suherman, kapal tanker tersebut lagi bersandar dalam perbaikan deck. Kobaran api di kapal tersebut, katanya, sudah bisa dipadamkan tim Damkar Pemkot Batam.

"Ada pekerjaan las di deck. Mungkin gara-gara itu ada ledakan. Tapi apa penyebab pastinya belum diketahui," kata Herman.